1.Sekilas Tentang
Anime Ini
Aishiteruze Baby sebenarnya
adalah sebuah anime lawas garapan studio TMS Animations.Kalo kalian belum
familiar dengans studio ini,mungkin kalian kenal dengan beberapa anime
garapanya seperti D Grayman,Orange atau bahkan ReLife.
Anime yang pertama kali rilis
pada tanggal 3 April hingga 2004 hingga 9 Oktober 2004 ini memiliki 26 buah
episode.Anime ini merupakan bagian dari anime spring 2004 bersama sejumlah
anime kenamaan seperti Samurai Champloo,Monster,Tenjou Tenge,Kyo Kara Maoh
sampai Initial D Fourth Stage.
Anime ini sendiri berkisah
tentang Katakura Kippei,seorang anak SMA yang terkenal sebagai Playboy paling
ganas disekolahnya :p.Meskipun ia seorang yang sangat populer dan digilai
wanita,ia sebenarnya tidak pernah benar-benar serius menjalin hubungan dengan
siapapun.Di sekolah sendiri ia juga tidak serius belajar dan lebih sering mojok
dengan para cewek.
Yuup ini,nih kerjaanya si Kippei tiap hari...bikin iri aja wkwk |
Suatu hari,ketika ia pulang
sekolah dirumahnya ada seorang gadis kecil yang tidak dikenalnya.Gadis kecil
yang ternyata sepupunya itu bernama Yuzuyu.Sepupunya ini boleh dikatakan “ditelantarkan”
oleh ibunya yang merasa tidak mampu merawatnya setelah kematian sang suami.Kini
keluarga Kippeilah yang kebingungan bagaimana harus merawat gadis kecil ini.
Setelah saling melempar tanggung
jawab satu sama lain,akhirnya diputuskan bahwa Kippeilah yang harus
merawatnya.Kippei yang tidak tahu menahu masalah merawat anak seolah
mendapatkan karma karena tindakannya selama ini mempermainkan para
gadis.Kehidupan Kippei sendiri berubah 180 derajat karena hal ini.Bagaimana
kelanjutan kisahnya?Kalian bisa mengetahuinya dengan menonton animenya.
2.First Impression
Sejujurnya meskipun anime ini
paling senior diantara anime seperti Usagi no Drops,Amaama to Inazuma,Udon Ni
Kuni,Barakamon dll,tapi kesan yang ditimbukanya benar-benar mirip dengan anime
yang gue sebutin diatas.Tentu saja ada hal yang berbeda seperti artworknya yang
masih terkesan 90an (meskipun keluaran tahun 2004).
3.Reviews
Theme and Story (8)
Kalo kalian menonton anime ini
kalian akan merasakan bagaimana anime ini kental dengan suasana Shoujo
animenya.Gue sendiri ngerasa bahwa selain artworknya yang ngingetin sama
beberapa serial komik cantik yang dikoleksi sepupu gue,ceritanya sendiri emang
bener-bener tipikal Shoujo Anime/Manga.
Kawaiii....XD... |
Meskipun kental dengan nuansa
Shoujonya,gue harus bilang bahwa anime ini merupakan pelopor diantara beberapa
anime lain yang memiliki cerita yang cukup mirip seperti Usagi no Drops,Amaama
to Inazuma,Udon ni Kuni dll.
Cerita yang diangkat di anime ini
sendiri sebenarnya merupakan sebuah issue yang menurut gue cukup berat di
Jepang namun di Indonesia mungkin tidak terlalu terasa.Di Jepang sana issue
mengenai merawat anak pada dasarnya adalah sesuatu yang menghantui
masyarakatnya.
Di Indonesia hal ini dianggap
sebagai sesuatu yang remeh namun Di Jepang dengan biaya hidup tinggi,jam kerja
yang luar biasa sibuk dan waktu istirahat yang sedikit,merawat seorang anak
adalah sebuah hal yang sangat menyita waktu dan energy.
Hal inilah yang membuat single
parent di Jepang menjadi hal yang sangat berat untuk dijalankan.Single parent
di Jepang tidak hanya harus bekerja sebagai seorang Ibu namun juga harus
menjadi seorang Ayah yang membanting tulang mencari nafkah.Hal ini biasanya
diperburuk dengan ketidaksetaraan upah antar gender membuat banyak orang Jepang
yang pada akhirnya memilih untuk tidak menikah sama sekali.
Bapak anak atau Kakak adik???wel you decide. |
Rasa Frustasi dan ketakutan
inilah yang kemudian diangkat menjadi cerita di Anime ini.Orang yang berasal
dari budaya berbeda seperti kita mungkin akan cepat menjudge bahwa ibu Yuzuyu
adalah ibu yang tidak bertanggung jawab,namun kenyataanya tidak
demikian,masalah ini lebih kompleks dari yang kita pikirkan.
Story Development (7.5)
Cerita di
anime ini sendiri berkembang dengan smooth (bahkan cenderung terkesan
lambat).Namun yang menarik adalah bagaimana transisi masing-masing karakter
dari Ibu Yuzuyu,Yuzuyu sendiri hingga kisah kehidupan Kippei dapat terjadi
dengan cukup natural.Hal ini menurut gue menjadi nilai plus di anime ini.
Masing-masing
pihak mengalami ceritanya sendiri yang menariknya tidak saling bertabrakan satu
sama lain.Ketiga cerita “mini” yang ada di anime ini tersaji dengan cukup padu
untuk memberikan gambaran utuh tentang hubungan antara Kippei,Yuzuyu dan
Ibunya.
ooouch...so sweeet.. |
Sebagai
sebuah Shoujo anime,maka fokus utamanya biasanya adalah membuat cerita yang
cukup melodramatic.Well,sejujurnya mereka cukup berhasil untuk mengembangkan
hal tersebut karena gue menikmati keseluruhan ceritanya.Kesan yang ditinggalkan
anime ini juga membekas dengan baik.
Character Development (8)
Pengembangan
karakter menurut gue adalah nilai plus dari anime ini.Anime ini benar-benar tahu
bagaimana cara menghidupkan karakter di dalam ceritanya.Fokus utamanya tentu
saja Kippei si Playboy kelas karung yang ogah tobat ini nampaknya merupakan
tokoh yang mendapatkan porsi terbesar dalam pengembangan karakternya.
Ketika kita
menonton anime ini,kita akan melihat bagaimana Kippei bertranformasi dari
seorang Playboy yang hanya memikirkan cewek menjadi seorang lelaki yang cukup
bertanggung jawab sebagai seorang “Ayah/Kakak” di anime ini.Selain Kippei
karakter lain yang menarik adalah Yuzuyu.
ada kalanya si Yuzu juga nyebelin wkwkw.... |
Yuzuyu di
awal cerita digambarkan sebagai seorang gadis 5 tahun yang lugu yang
ceria.Keceriaan Yuzuyu sendiri pada awalnya terlihat normal sampai kita
mendapati konflik batin yang Yuzuyu rasakan.Konflik batin yang menurut gue
cukup mendalam untuk dialami oleh seorang anak kecil seumuran dirinya.
Bagaimana
penulisnya mengemas konflik batin ini menurut gue adalah hal yang cukup
jenius.Hal ini karena scene dimana konflik batin yang dirasakan Yuzuyu
dimunculkan cukup menjadi pukulan telak bagi para menontonnya.Gue sendiri yang
menonton adegan itu harus bilang bahwa gue cukup sedih,terharu dan miris di
saat yang bersamaan.
Animation (7)
Gue harus
bilang bahwa untuk ukuran anime keluaran tahun 2004 kualitas animasinya dapat
ditolerir,namun bagi mereka yang baru mendengar anime ini dan berniat
menontonya,kualitas animasinya jujur jauh dari kata layak.
Sejujurnya
jika anime ini mendapatkan remake tentu feeling yang didapatkan akan lebih
menarik,namun ketika menonton anime ini ditahun 2017 dengan kualitas yang
demikian tentu membuat gregetnya menjadi sedikit berkurang.
Desain
artwork shoujo manga sendiri telah berkembang dari tahun ketahun,kini artwork
shoujo yang di Indonesia dikenal sebagai komik cantik ini sendiri sudah tidak lagi
digunakan (well lebih tepatnya bertrasformasi).Well,beda mungkin ceritanya jika
kalian ingin bernostalgila dengan beberapa anime jadul.
Sound (7.2)
Anime ini
sendiri memiliki 1 buah lagu pembuka dan 1 buah lagu penutup.Lagu pembuka anime
ini berjudul Sunny Side Up yang dinyanyikan oleh Yo Hitoto dan lagu penutupnya
adalah Nennensaisai yang dinyanyikan juga oleh Yo Hitoto.
Untuk lagu
pembukanya sendiri menurut gue cukup lembut dan kalem.Namun sejujurnya menurut
gue terlalu straightforward dan kesanya kurang nendang.Hal ini berbeda dengan
lagu penutupnya yang terkesan lebih energik,meskipun kalo diliat liriknya
sendiri cukup dalem.
Lagu
penutupnya sendiri menurut gue lebih enak didenger dan mudah diingat
dibandingkan lagu pembukanya.Animasi yang digunakan untuk lagu pembuka dan
penutupnya juga terkesan kalem dan simple.Sejujurnya animasi untuk lagu
pembukanya lebih bagus dibandingkan lagu penutupnya.
4.Final Score dan Rekomendasi
Sejujurnya
anime ini cukup menarik untuk dilihat,terutama bagi penggemar Shojou
anime/manga.Aishiteruze Baby menurut gue adalah tipikal anime shoujo yang
kental dengan kesan melonya namun tentu saja karena usianya yang cukup senior
grafiknya harus dimaklumi.Overall anime ini cukup keren dan recommended.
No comments:
Post a Comment