Friday, September 23, 2016

Review No 54 : Diamond no Ace (From Hopefull to Hopeless)



Apa jadinya jika mimpi yang selama ini anda kejar ternyata harus berseberangan dengan persahabatan yang selama ini telah dijalin.Manakah yang akan anda pilih?Mimpi atau Sahabat anda?Inilah Diamond no Ace.Sebuah anime tentang mimpi dan persahabatan.Bagaimana kisahnya?silahkan simak review dibawah ini.

1.Sekilas Tentang Anime ini

Diamond no Ace merupakan sebuah anime produksi studio Mad House dan Production I.G.Bukan kali ini saja terjadi kolaborasi dua buah studio memproduksi anime yang sama.Anime lain seperti Casshern Sins juga digarap secara kolaboratif antara MadHouse dan Tatsunoko Production.


Diamond no Ace sendiri mulai dirilis pada Oktober 2013 hingga Maret 2015.Anime ini untuk season satunya ini memiliki jumlah episode sebanyak 75 buah.Jumlah ini termasuk salah satu yang paling banyak untuk satu season saja.

Anime ini sendiri berkisah tentang seorang pemuda bernama Sawamura Eijun.Ia adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi seorang pitcher handal.Sayangnya,Smp tempatnya bersekolah dulu tidak memiliki fasilitas/Klub yang cukup baik untuk mendukung bakatnya.

Goku..? atau Spirit ball..dasar orang2 aneh..
Meskipun demikian ia tetap saja bergembira karena bisa bermain dengan rekan satu timnya.Sampai pada pertandingan di penghujung kelas 3 dimana timnya harus menelan kekalahan.Tentu saja Eijun sangat sedih karena peristiwa ini.

Tanpa diduga SMA Seidoh yang memiliki tim baseball yang kuat mengajaknya untuk bergabung sebagai pitcher.Kini Eijun Bimbang,apakah harus memilih temannya atau mimpinya.Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Silahkan streaming disini.

2.First Impression

Anime ini dimulai dengan pace yang cukup cepat di beberapa episode awal.Namun,ia mulai melambat ketika memasuki episode 10 keatas.Hal ini mungkin sebagai tanda bagi kita untuk sejenak menikmati anime ini.Namun bagi orang lain hal ini akan terlihat mulai membosankan.

3.Kekuatan Anime ini

Storyline.Jika anda mengharapkan sebuah anime yang mirip-mirip dengan serial Major maka kubur jauh-jauh harapan itu karena ini bukanlah Major atau cerita/anime yang sejenis dengannya.

Anime ini memiliki cerita yang lebih mendalam.Alih-alih hanya  berfokus pada seorang Sawamura maka anime ini menitikberatkan fokusnya pada perkembangan tim Baseball Seidoh.Anime ini menggambarkan tentang kerjasama tim,kemenangan bersama,kebanggaan tim dan kerasnya sebuah perjuangan untuk mencapai kemenangan.

Charater development anime ini juga menarik.Jika di serial Major kita mengenal Honda Shigeharu sebagai seorang pemain jenius maka Sawamura adalah kebalikan daripada Honda.Ia cuma seorang pemain biasa yang seringkali berbuat salah dan melakukan tindakan bodoh.
No Shonen Anime without rivalry right...??

Namun karakter Sawamura inilah yang menjadi magnet bagi para pecinta serial ini.Ia digambarkan tumbuh dari seorang pemain amatir yang sembrono menjadi seorang pemain yang lebih baik (dan masih sembrono :D).

Anime ini juga bukan hanya sekedar tentang Sawamura seorang diri.Ia juga bercerita tentang rivalitasnya dengan Furuya Satoru.Selain rivalitas ada juga persahabatan baik dengan rekan satu angkatannya dan juga para seniornya.
 
This anime not only about Sawamura you know...
Anime ini juga dengan baik menggambarkan bagaimana kekompakan sebuah tim dibangun.Bagaimana seharusnya tim harus dijunjung tinggi dibandingkan ego pribadi.Sepertinya anime ini mencoba menyindir serial Major,dimana Major lebih sering menonjolkan egoisme sang protagonis Honda Shigeharu.

4.Kelemahan Anime ini

Gue coba kutip kata-kata Taiga dari serial Kuroko no Basuke..”..It’s no point if we don’t win..Kagami Taiga (Kuroko no Basuke Episode 12)”.Mungkin kerjasama tim adalah sesuatu yang baik tapi tidak ada artinya jika timnya sendiri tidak menang.

Pleaasee..don't Cry Eijun..
Kita boleh saja berceramah panjang tentang bagaimana pentingnya kerjasama tim dan bagaimana kekalahan adalah proses menuju kemenangan.Permasalahanya ketika kita menonton sebuah anime kita cenderung memasukan diri kita sebagai tokoh utamanya.

Melihat bagaimana tokoh utama yang sangat kesulitan untuk meraih kemenangan nampaknya bener-bener menyesakkan.Bayangkan,setelah menonton 75 episode endingnya kita harus mendapati bahwa kerja keras dan kerjasama tim yang ada disana hanyalah omong kosong.Tidak ada kemenangan setelah 75 episode (Can you imagine..? It’s so frustating you know..).

Hal lain yang membuat cukup naik darah adalah panjangnya satu babak di episode ini.Awal anime ini mungkin dibuat seperti general shonen yang ceria dan cepat.Kemudian menuju pertengahan,anime ini mengalami perlambatan tempo (bener-benar lambat).

Bayangkan saja untuk menentukan sebuah kemenangan mereka membutuhkan sekitar sepuluh episode.Jika kita bandingkan dengan normalnya anime shonen/sport yang lain rata-rata mereka hanya membutuhkan 3-5 episode untuk mengakhiri sebuah pertandingan.Tentunya kadang rasanya kita ingin segera skip dan liat bagaimana hasilnya (gue serius).

Separuhnya hilang setelah season 1..so saaad.. :-/
Hal lain yang membuat frustasi adalah Character developmentnya.Terdapat setidaknya 20 karakter dengan muka dan kepribadian yang (seharusnya) berbeda).Menghidupkan 20 karakter itu bukanlah hal yang mudah.Gue harus bilang selain beberapa karakter utama,anime ini sebenarnya ingin menghidupkan semua karakter disana namun nampaknya gagal.

Jujur saja,setelah percobaan berat untuk mengenalkan karakter yang buaanyak dan sulit diingat itu tiba-tiba di season dua mereka melakukan pemotongan separuh karakter lebih (karena kelas 3 pensiun).Mereka akhirnya membawa karakter baru lagi.Hal inilah yang menurut gue menjadi blunder karena terlalu banyak karakter membuat konsep “team” yang dibawa justru dipertanyakan.

5.Rekomendasi Gue

Terlepas dari semua kelemahan yang gue sebutin,anime ini cocok buat kalian yang suka dengan genre sport.Gue harus jujur,pendekatan anime ini gak biasa sehingga mungkin tidak akan cocok bagi mereka yang  menyukai tempo cepat.Skor gue untuk anime ini adalah 8.3 dari 10.Well,i have to say,good  job for bringing at least 75 episode on air.

No comments: