Kalo
ngomongin fanservice di anime,mungkin temen-temen kebayang adegan klise dimana
sang tokoh utama dari sebuah anime bergenre harem/ecchi yang jatuh terus pegang
oppainya cewek dan kena gampar.Bisa juga adegan klise lain dimana ada angin nakal
yang mengembuskan rok para cewek dan nampilin CD mereka yang kalo gak
putih,garis-garis (atau juga bergambar beruang tak berdosa :P).Yup,kira-kira
kaya gitulah.
Dalam
menanggapi masalah Fanservice,di dunia para Wotaku sendiri,ada kubu yang saling
berdebat mengenai hal ini.Satu kubu merasa bahwa Fanservice itu perlu karena
dia bagian dari unsur komedi (dan hiburan bagi para Jones) dan kubu lain
menganggap bahwa Fanservice adalah sesuatu yang gak penting dan justru merusak
ceritanya.Jadi,kira-kira fanservice itu perlu gak sih dalam sebuah anime?
Kalo
ditanya masalah ini,jujur gue sendiri berpendapat bahwa kita harus melihat
situasinya.Terkadang ada beberapa anime yang kelewatan klisenya dalam urusan
fanservice.Gue kasih contoh fanservice di anime macam Infinite Stratos,Blade
Dance atau Hagure Yuusha no Estetica.Di anime-anime yang gue contohin
barusan,jujur fanservice itu bener-bener overused.Kenapa gitu?simplenya karena
para penonton sebenernya dateng buat nikmatin jalan ceritanya,tapi karena
fanservicenya berlebihan alur ceritanya sendiri jadi ketutupan sama fanservice
yang gue rasa udah kebanyakan.
Eeer...You know what i mean,right?..err right? |
Lalu
emang ada fanservice yang gak kelewatan?menurut gue ada.Mari kita contohin
anime macam Highschool dxd dan To Love Ru.Kedua anime ini pada dasarnya adalah
anime bergenre comedy/ecchi.Genre ini pada dasarnya gak punya alur cerita yang
berat dan biasanya cuma berkutat pada alur yang gitu-gitu aja.Titik berat anime
ini ada pada unsur comedinya.Disini fanservice berguna buat menambah kesan
konyol dan komedi pada ceritanya.Dengan kata lain,fanservicenya sendiri gak
ngeganggu ceritanya secara keseluruhan.
Simplenya
gue mau bilang bahwa fanservice itu layaknya sebuah komedi dalam kehidupan
manusia.Kalo setinganya secara keseluruhan adalah untuk komedi,maka fanservice
menjadi sesuatu yang ngelengkapin unsur komedi dari cerita yang ingin
disajikan.Namun terkadang jujur,ada beberapa anime yang diadaptasi entah dari
manga atau light novel yang justru menyimpang dari sumbernya.
Mari
kita gunakan Infinite Stratos lagi sebagai contoh.Anime IS sendiri kalo kalian
sempet baca ceritanya memang bergenre Harem/Ecchi yang sarat unsur
komedi.Meskipun ada unsur ecchinya,tapi di novelnya sendiri bagian ini bukan
menjadi unsur utama.Jangan salah lho yah,IS sendiri kalo kalian baca novelnya
punya alur cerita yang lumayan bagus.Cuma entah kenapa ketika diadaptasi jadi
anime unsur fanservicenya jadi terlalu menonjol.Hal ini bikin ceritanya secara
keseluruhan jadi gak seimbang.
Lha
kalo dibandingin sama Highschool dxd gimana bang?kan Highschool dxd lebih parah
tuh.Bener,Highschool dxd itu lebih frontal fanservicenya,cuma seperti yang gue
bilang tadi unsur fanservicenya menjadi bagian dari unsur komedi yang merupakan
inti cerita dari anime Highschool dxd.Kalo kalian liat gimana mesumnya si Issei
sampai di juluki Oppai dragon,kalian pasti bakal ketawa ngakak.
Disisi
lain,kalo kalian ngebandingin sama IS,tentu kalian sadar bagaimana fanservice
di anime ini seolah dibuat untuk menutupi kekurangan dari segi ceritanya.Sebagai
penikmat anime tentu aja ketika ngeliat anime bergenre Sci Fi dengan tema
Exoskeleton,kita tentu akan lebih focus pada masalah mesin tempurnya
dibandingin scene random dimana para cewek pake baju renang yang secara ajaib
bisa copot dengan sendirinya (dan Heroinnya bakal ngomong..Ichika no
Ecchi).Seriously dude,we didn’t need that…
Jadi
kesimpulanya gimana?kesimpulanya fanservice itu perlu ,tapi jangan gunakan
fanservice secara berlebihan dan jangan gunakan fanservice sebagai alat untuk
menutupi kekurangan cerita yang ada.Terkadang alur cerita yang membosankan itu
muncul bukan karena dari sumbernya sendiri yang jelek (aka dari Light novelnya)
tapi terkadang para animator dan produser animenya sendiri yang kurang mampu
untuk mengambil inti cerita dari anime itu sendiri.
No comments:
Post a Comment