Sunday, October 9, 2016

Review No 78 : Kill a Kill (When Uniform Became a Weapon)



Baju adalah kebutuhan manusia.Semua orang membutuhkan baju (kecuali untuk beberapa orang yang suka lupa pakai baju).lalu bagaimana jika kebutuhan mendasar manusia itu didominasi oleh sebuah organisasi jahat?Inilah Kill a Kill sebuah anime yang berkisah tentang Baju..ya Baju.

1.Sekilas Tentang Anime ini

Kill la Kill adalah sebuah anime yang cukup populer.Ceritanya sendiri dibuat oleh Kazuki Nakashima dan diarahkan oleh Hiroyuki Imaishi.Keduanya pernah bekerja sama untuk memproduksi anime Gurren Lagann.

Tidak mengherankan jika kita akan merasakan atmosfer Gurren Lagann di anime ini (terutama kenyentrikan karakternya).


Anime ini sendiri diproduksi oleh Studio Trigger dan dirilis pada bulan Oktober 2013 hingga Maret 2014 dengan  jumlah episode sebanyak 24 buah.Sejujurnya gue gak terlalu kenal produk keluaran studio ini selain Kill la Kill.

Anime ini sendiri berkisah tentang Matoi Ryuuko yang berkelana untuk mencari pembunuh sang ayah Matoi Isshin.Ryuuko sendiri selalu terlihat membawa sebuah pedang gunting yang nampaknya menjadi petunjuk pembunuh sang ayah.Dalam perjalannya itu ia sampai di Honnounji Academy.
 
Neng kalo itu mah gunting rumput..buat nyunati bocah itu mah..wkwkw
Di sekolah ini nampaknya Ryuuko mendapatkan petunjuk bahwa sang ketua OSIS Kiryuuin Satsuki mungkin mengetahui pembunuh sang ayah.Namun permasalahnya adalah sang ketua OSIS yang strict ini dilindungi oleh para pengikutnya.Dengan dibantu sebuah baju ajaib bernama Senketsu, Ryuuko mencoba mengalahkan para pengikut Satsuki.Sanggupkah Ryuuko menguak misteri kematian sang ayah?Silahkan streaming animenya disini.

2.First Impression

Ketika pertama kali lihat animenya hal yang pertama gue bayangin ketika anime booming adalah Cosplaynya.Jujur kalian tentu akan berpikiran yang sama setelah melihat desain kostume yang dipakai oleh Ryuuko.Tidak heran jika anime ini pada akhirnya mendapatkan rating 17+

3.Kekuatan Anime ini

Cerita di anime ini gue bilang sebenarnya biasa aja.Jujur storyline di anime ini sebenarnya hanya bercerita tentang Ryuuko yang mencari pembunuh sang ayah.Cuma permasalahanya adalah anime ini menambahkan beberapa unsur yang membuat ia menjadi berbeda dengan anime sejenisnya.

Reman..cuk..eeh Preman cuy..

Anime ini menambahkan tema tentang peperangan karena masalah baju.Plot twist tentang para Exhibitionist (cari sendiri artinya yaah hehe).Penulis anime ini nampaknya seolah ingin memberikan pesan tentang bagaimana pakaian telah mengekang dan memperbudak manusia.

Sebagai konsekuensinya manusia harus bisa melepaskan diri dari belenggu bernama pakaian.Itulah alasan kenapa muncul kaum Exhibitionist di anime ini.Sekilas anime ini terlihat seperti imajinasi nakal para creatornya.Well gue harus bilang itu gak sepenuhnya salah namun tidak sepenuhnya benar juga.Penulis anime ini hanya ingin memberikan gagasan tentang ide Nudism dengan cara yang “menyenangkan”.

Mako..temen baik Matoi yang supeeeer ceria...
Pengembangan karakter di anime ini cukup baik.Cerita di anime mampu menunjukan karakter yang kuat.Karakter Matoi yang keras kepala dan pemberontak nampaknya diseimbangkan oleh tokoh Mako yang bodoh namun periang serta bersahabat.

Karakter Mako dan keluarganya ngingetin gue sama Bakabon.Kedua keluarga ini entah kenapa memiliki kemiripan.Mungkin karena keceriaan dan kebodohan dari keduanya yang mirip.Keluarga Mako yang tinggal di pemukiman kumuh nampak ceria meskipun sebenarnya mereka melakukan apa saja untuk bertahan hidup.Mulai dengan menjadi dokter gadungan hingga makan kroket gak jelas.

Njiirr..nasi ma kroket..banyakan kroketnya coba...
Disisi lain ada karakter dari Nudist Beach Organiazation yang didirikan oleh ayah Matoi.Karakter di organisasi ini berisi sekumpulan orang aneh dan nyentrik.Namun meskipun organisasi ini berisi orang-orang aneh namun mereka tidak pernah lupa dengan tujuan awal mereka.

Animation dan Artworknya sangat baik.Seperti yang telah gue sebutin diatas anime ini membawa Atmosfer Gurren Lagann di dalamnya.Hal ini ditandai dengan desain karakternya yang terlihat memakai kostum yang nyeleneh.Hampir sama dengan Gurren Lagann anime ini menggunakan karakter yang gak biasa.

4.Kelemahan Anime ini

Meskipun membawa tema yang gak biasa namun anime ini tidaklah ramah untuk penonton pemula dan anak-anak.Kita paham bahwa rating anime ini adalah 17+ yang mana seharusnya dijauhi oleh anak-anak.Namun dengan perkembangan teknologi macam sekarang,anak-anak kadang bisa mengakses anime ini dan mengira anime ini untuk mereka.
 
Head to headnya klasik yah cuyy...
Seperti yang gue bilang diatas,anime ini gak ramah untuk penonton pemula,kenapa?karena harus diakui bahwa ide utama cerita ini tersembunyi dibalik penampilannya yang nyeleneh.Para penonton pemula yang biasanya menonton anime karena rekomendasi top 10 atau top 100 akan bingung dengan anime ini.
 
The fight is epic..but kind of embarassing right?
Jika kita amati dari luar,konsep anime ini terlihat hanya seperti pertarungan koplak dua orang gadis setengah bugil yang menggunakan kekuatan baju yang aneh.Mungkin hal itu benar namun tidak sepenuhnya benar karena ada pesan tersembunyi di anime ini.Pesan inilah yang kemungkinan tidak tertangkap oleh para penonton pemula.

5.Final Tought dan Rekomendasi

Secara keseluruhan anime ini memiliki potensi yang besar.Meskipun didandani dengan gaya yang nyentrik namun anime ini sebenarnya membawa pesan yang mendalam.Mungkin gue harus bilang anime ini tidak untuk semua orang terutama karena unsur 17+nya.Overall skor gue untuk anime ini adalah 8.2 dari 10 (Excellent).

No comments: