Tema tentang OSIS dalam anime
nampaknya bukanlah barang baru.Namun demikian Medaka Box membawa tema ini pada
level yang berbeda.Kini OSIS bukan lagi lembaga yang diisi para Nerd yang
strict melainkan seorang gadis cantik setengah dewa bernama Medaka.Bagaimanakah
kisahnya?Yuuk kita lihat reviewnya.
1.Background
Information dan Sinopsis
Studio Gainax nampaknya memberikan
kita kejutan ketika merilis anime ini.Betapa tidak,studio yang terkenal karena
genre mecha dan anime sekelas Neon Genesis Evangelion dan Tengen Toppa Gurren
Lagann tiba-tiba mengeluarkan anime berbau ecchi macam Medaka Box.
Medaka Box sendiri dirilis pada
tanggal 5 april 2012 sampai 21 Juni 2012 dengan 12 Episode.Meskipun terbilang
sedikit namun jumlah tersebut nampaknya cukup untuk mencover babak awal dari
cerita anime ini.
Ngomong-ngomon soal cerita,anime ini
berkisah tentang seorang ketua OSIS bernama Kurokami Medaka.Ia terpilih secara
aklamasi dengan total suara sebanyak 98 persen.Tidak hanya itu,Medaka sendiri
merupakan anggota dari kelas 13 dimana kelas ini merupakan kelas anak-anak
Abnormal.
Medaka Box..well itu mah Kotak Keluhan Namannya neng... |
Abnormal disini tidak berarti cacat
mental,namun justru sebaliknya kemampuan anak-anak kelas ini jauh diatas
rata-rata.Sekolah tempat Medaka bersekolah sendiri membagi muridnya menjadi 3
kelompok yaitu Normal,Spesial dan Abnormal.
Jika murid normal adalah layaknya
kita maka golongan special adalah kelompok pelajar jenius yang memiliki
kemampuan luar biasa dibidang tertentu seperti renang,judo,seni lukis,dll.Kelompok
special ini menduduki kelas 11 di akademi ini.
Kurokami Medaka..sang ketua Osis..BTW bajunya kayaknya sempit tuh neng |
Sementara itu diluar para jenius itu
ada satu kelompok yang memiliki kemampuan mendekati dewa.Kemampuan anak-anak
ini tidak bisa dikalkulasi bahkan oleh super computer sekalipun.Hanya ada 13
orang yang menduduki kelas 13 di akademi itu.13 orang inilah yang disebut
sebagai Abnormal.
Para Abnormal melakukan tindakan yang
tidak bisa dicerna akal sehat.Mereka juga memiliki kecerdasan melampau para
jenius sekalipun.Kemampuan para abnormal ini sangatlah kuat dan misterius.Tidak
ada satu orangpun yang bisa menghalangi mereka.
Medaka sendiri sebagai salah satu
anggota kelas 13 merupakan sosok yang nyleneh bahkan untuk para anggota kelas
13 sekalipun.Medaka selalu berpikir bahwa dirinya dilahirkan untuk menolong
orang lain.Cara pikir inilah yang membuatnya memutuskan untuk menjadi ketua
OSIS.
Berbekal Medaka Box (Semacam kotak
masalah) dan Kharismanya Medaka beserta teman masa kecilnya Zenkichi berusaha
menampung aspirasi para murid di akademi itu.Bagaimakah kisah Medaka
disana?sanggupkah ia mewujudkan mimpinya untuk membahagiakan semua
orang?saksikan kisahnya disini.
2.First Impression
Sejujurnya bagi seorang penggemar
Monogatari series gue agak kaget dengan anime ini.Jujur,gue gak nyangka bahwa
anime ini merupakan karangan dari Nisio Isin yang juga bikin Monogatari
series.Membandingkan keduanya jujur seperti membandingkan langit dan bumi.
3.Reviews
Sejujurnya review tentang Medaka Box mungkin
merupakan salah satu yang paling lama dan panjang dari semua review yang gue
biasa buat selama ini.Entah kenapa gue sedikit ragu dan gak percaya diri untuk
membuat review ini.Alasan utamanya tentu saja karena gue takut melewatkan
sesuatu yang seharusnya gak gue lewatin.
Hal pertama adalah fakta bahwa ide
cerita ini merupakan adaptasi manga berjudul Medaka Box.Manga ini mengambil
cerita yang ditulis oleh Nisio Isin sang pengarang untuk anime Monogatari
series.Seperti kalian ketahui bahwa Monogatari Series merupakan sekumpulan anime
mistery yang sedikit nyeleneh tapi cukup cerdas.
Sejujurnya gue gak percaya jika
Medaka Box ditulis oleh Nisio Isin.Pertama tema dari anime ini menurut gue
merupakan klise dari anime bergenre school.Seperti artikel gue yang lalu
disini,gue pernah menulis bahwa salah satu hal klise dalam anime bergenre
School adalah Student Council President aka OSIS (kalo di Indonesia).
Anime ini jujur membawa tema OSIS ke
level yang tidak pernah dilihat sebelumnya.Apakah ini adalah langkah yang
tepat?maaf gue rasa enggak,kenapa?pertama anime ini bergenre school dengan kata
lain seharusnya anime ini memberikan setidaknya adanya sedikit gambaran tentang
kehidupan bersekolah disana.
Student Council aka OSIS...Siapa yang ditengah hayoo...wkwk |
Permasalahanya adalah anime ini sama
sekali gak menyinggung masalah sekolah.Sekolah disini hanya menjadi setting
anime tanpa memperdulikan bahwa di sekolah ada yang namanya guru,dan pembelajaran
serta aturan-aturan sekolah lainnya.
Bahkan anime gag macam Beelzebub
masih terdapat guru atau bahkan ruang kelas disana.Di Medaka Box sendiri hal
tersebut tidak terjadi.Disana tidak ada guru,pembelajaran,atau bahkan sekedar
mengunjungi kelas saja tidak pernah para karakter disini lakukan.
Memang terdapat seorang Kepala
Sekolah disana (kalo gak salah kakek dari shiranui) cuma permasalahnya ia tidak
bertindak sebagai seorang kepala sekolah,ia justru lebih mirip bos terakhir di
sebuah game dibandingkan kepala sekolah.
You are not Goku Are you ? So stop pretend to be him right Now !!! |
Hal tersebut menunjukan bahwa tema
sekolah yang dipakai hanyalah seperti kedok karena genre ini cukup popular.Entah
ini disengaja atau sedang menyindir anime lain macam Saint Seiya Omega yang
memaksakan menggunakan genre School gue sendiri gak ngerti.
Harus gue akui,Medaka Box ini mungkin
mirip dengan Assasination Classroom atau Beelzebub.Dimana kedua anime ini
mengambil salah satu peran di sekolah (Guru kalo Assasination Classroom dan
Murid di Beelzebub) yang kemudian ditengah-tengahnya berubah menjadi Battle
Shounen Anime.
Apakah Medaka Box meniru konsep ini
atau sedang membuat satire dari anime genre ini?Mengingat pengarangnya adalah
Nisio Isin kemungkinan tersebut tidak bisa dielakkan.Jika benar bahwa konsep
anime ini adalah Satire dari keseluruhan anime bergenre School/Shounen/Action
maka jujur anime ini telah kehilangan Punch linenya (tanda bahwa semua itu
adalah parody/satir).
Hal lain yang cukup klise dari sebuah
School/Shounen anime adalah adanya Deux ex Machina (ini bukan referensi ke
Mirai Nikki lho yah).Konsep Deux ex Machina memberikan pemahaman bahwa adanya
plot yang tidak masuk akal untuk meresolusi sebuah cerita.
Kita misalkan ending ceritanya Bleach
dimana Jura Bach mati cuma gara-gara pedang yang menyegel kekuatanya.Kita tahu
bahwa Jura Bach yang bisa melihat masa depan tiba-tiba bisa mati oleh sebab
sekonyol itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.Setelah semua plot yang begitu
complicated dan hampir tidak mungkin dimenangkan oleh Main Characternya
tiba-tiba sang penulis secara absurd mengakhirinya dengan cara yang tidak masuk
akal macam itu.
Cerita di Medaka Box mengambil rute
yang sama.Kembali lagi,apakah ini sebuah kesengajaan ataukah sebuah sebuah
sindiran kita tidak pernah mengetahuinya karena anime ini sama sekali tidak
menunjukan punch linenya.Karakter Kumagawa dalam cerita ini adalah contoh
konkret bagaimana konsep Deux Ex Machina dipergunakan atau bahkan
disalahgunakan disini.
Misogi Kumagawa adalah tokoh
menyerupai Tuhan di anime ini.Bagaimana tidak,ia memiliki kekuatan All Fiction
yang notabene bisa membatalkan apapun (kematian dirinya dan bahkan takdir tuhan
sekalipun).Tokoh macam ini dan pertarungan dengan Medaka yang bisa mencuri
ability lawan membuat pertarungan ini seperti filosofi Pedang yang memotong apa
saja vs Tameng yang bisa menahan apa saja.Jika kedua kekuatan Omnipotent bertemu
kira-kira apa yang terjadi?entahlah..pertanyaan macam ini hanya akan
menimbulkan jawaban yang terlalu filosofis.
Hal lain yang konyol dari anime ini
adalah konsep pertarungan.Awal pertarungan antara Medaka dan Unzen sendiri
dimulai dengan cara yang absurd.Pertama adalah fakta bahwa Unzen “membunuh”
para siswa klub music yang kemudian dikonfrontasi oleh Medaka.
Pertarungan tersebut menurut gue
absurd,kenapa tidak ada yang mempermasalahkan Unzen yang membunuh orang
lain.Kedua,pertarungan yang seharusnya untuk menyelesaikan hal tersebut berubah
menjadi sebuah perdebatan filosofis mengenai konsep mencintai manusia dimana
Madoka mencintai sisi baik manusia dan Unzen mencintai sisi gelap manusia.
Sebagai sebuah shounen anime,menurut
gue Medaka Box adalah salah satu yang paling klise.Tapi mengingat penulisnya
adalah Nisio Isin,anime ini seolah menjadi kritik pedas dari Isin untuk genre
Shounen itu sendiri.Isin seolah ingin menyindir bahwa shonen anime seharusnya
tidaklah demikian.
Jika benar bahwa Nisio Isin sengaja
menyindir Shounen genre dengan hal yang demikian manga pengorbananya akan
sangat besar.Tidak hanya menyangkut manga yang dibuat melainkan juga 2 season
anime yang ada plus reputasinya sendiri sebagai seorang penulis.Benarkah Nisio
Isin segila itu?entahlah,hal tersebut tetap menjadi misteri buat gue.
Namun,gue adalah seorang anime
reviewer.Gue melihat anime sebagai sebuah hidangan dan menurut gue Medaka Box
adalah hidangan yang tidak terlalu enak.Sebagai sebuah anime shounen ia terlalu
klise,sebagai sebuah action genre pertarunganya sendiri gak bikin greget
sedangkan sebagai sebuah anime ecchi fanservice yang diberikan nanggung.Lalu
apa yang akan diberikan oleh anime ini sebenarnya?entahlah..
4.Final Thought dan
Rekomendasi
Secara keseluruhan,terlepas dari polemik
apakah Medaka Box sengaja dibuat menjadi satire atau tidak gue harus bilang
bahwa anime ini sangatlah klise.Secara keseluruhan anime ini menunjukan semua
hal klise dalam genre shounen.Gue gak rekomendasiin kalian nonton anime ini
kecuali kalian penasaran dengan kebenaran review ini.Skor gue untuk anime ini
adalah 6.4 dari 10 (Well,it just..BAD)
No comments:
Post a Comment