Friday, June 16, 2017

Review No 141 : All Out (Terjangan Si Kuntet)

Jika biasanya kita disuguhi anime sport yang bercerita tentang sepakbola,maka kali ini gue bakal bawain kalian sebuah anime yang gak biasa.Yuup,anime ini bercerita tentang olah raga rugby.Bagaimana ceritanya?Yuuk kita simak reviewnya.

1.Sekilas Tentang Anime ini

All Out adalah sebuah anime garapan studio Madhouse yang bekerja sama dengan studio TMS Entertaiment.Sejujurnya mendengar nama studio Madhouse sebagai penggarap anime ini cukup membuat bulu kuduk merinding.Hal ini mengingat kualitas garapan studio Madhouse yang selalu diatas rata-rata.Namun pertanyaanya sekarang adalah,apakah cerita anime ini akan sebagus kualitas animasinya?.

Dirilis pertama kali pada tanggal 7 Oktober 2016 hingga 31 maret 2017 kemarin,anime ini memiliki 25 buah episode.Sejujurnya jumlah ini terlalu sedikit untuk sebuah anime yang bertemakan olahraga.Seperti yang kita ketahui bersama anime olahraga biasanya memiliki jumlah episode hingga ratusan buah.

Anime ini berkisah tentang seorang anak SMA bernama Gion.Meskipun dia sudah SMA namun tinggi badanya tergolong pendek untuk anak seumuranya.Hal ini menjadikan dia begitu marah jika ada orang yang berani mengejek postur tubuhnya yang pendek itu.

Suatu hari ia bertemu dengan Iwashimizu,seorang anak jangkung yang meskipun bertubuh tinggi besar namun memiliki kepribadian yang lembek.Hal inilah yang menyebabkan Iwashimizu menjadi bahan bullying kakak kelasnya.Secara tidak sengaja Gion “menyelamatkan” Iwashimizu.

Tokoh Central Anime ini,Iwashimizu,Captain Sekizan dan sang wakil kapten Hachiouji
Dari perkenalkan keduanya,diketahui bahwa Iwashimizu adalah seorang mantan pemain rugby SMP yang nampaknya memutuskan untuk berhenti karena pengalaman pahit dimasa lalu,dimana ia secara tidak sengaja mencederai temannya sendiri.

Disisi lain,Gion yang keras kepala justru menjadi sangat tertarik dengan olahraga Rugby setelah bertemu dengan kakak kelas Iwashimizu ketika di SMP yang nampaknya ingin mengajak dirinya untuk kembali bergabung.Gion sendiri merasa bahwa menjadi pemain rugby dan mengalahkan orang yang bertubuh lebih besar adalah sebuah kepuasan..lalu bagaimanakah kisah mereka?silahkan tonton animenya.

2.First Impression

Sejujurnya ketika awal melihat cover anime ini,jujur gue ngerasa kalo anime ini berkisah tentang sepakbola.Namun ternyata dugaan gue salah.Anime ini berkisah tentang olahraga rugby.Hal kedua yang menarik perhatian adalah kualitas animasinya yang menurut gue menarik (sebelum gue tau kalo anime ini buatan studio Madhouse).

3.Reviews

Tema dan Cerita (8)

Sejujurnya Tema olahraga adalah genre yang menurut gue paling laris setelah genre shonen dan comedy.Anime bergenre sport sendiri biasanya identik dengan adegan adegan yang bakal bikin kamu semangat untuk keluar dan ikut berolahraga.

Boleh dibilang tim kanagawa hanya berpusat pada orang orang ini..
Mengangkat tema Rugby,anime ini memberikan perspective yang baru tentang anime sport yang nampaknya sudah terlalu sesak dengan tema sepak bola.Meskipun demikian,mungkin banyak yang beranggapan bahwa tema rugby bukanlah hal yang baru mengingat dulu pernah ada anime legendaris berjudul Eyeshield 21.

Oiiit,tunggu dulu,anime Eyeshield 21 bukanlah anime tentang rugby melainkan anime tentang American Football/Amefuto.Kedua jenis olahraga ini memang asing bagi kita dan tidak jarang orang tertukar ketika menyebutkan rugby dan football.Namun demikian,setidaknya kita mendapatkan gambaran tentang olahraga ini.

Cerita anime ini sendiri menurut gue tidak terlalu original.Anime ini berkisah tentang Gion,seorang amatir yang tidak tahu menahu tentang Rugby kesebuah tim yang boleh dibilang juga amatir mengingat tim ini tidak memiliki pelatih maupun advisor yang mumpuni.

Pendekatan semacam ini mengingatkan kita pada anime Eyeshield 21,team daemon devil bats sendiri juga awalnya bukanlah sebuah tim amefuto yang layak.Mereka banyak menculik anggota dari klub lain untuk ikut bermain.Namun lama kelamaan mereka berubah menjadi tim yang layak untuk diperhitungkan.

Team Rugby kanagawa secara keseluruhan
Progress semacam ini merupakan jalur umum yang nampaknya menjadi template dalam cerita bergenre sport.Tokoh utama cerita ini yaitu Gion sendiri mengingatkan kita pada well,Shoyo si kuntet dari anime Haikyuu yang kalo lompat tinggi banget itu.

Meskipun demikian,gue harus bilang bahwa dalam 25 episode anime ini tidak memberikan progress yang berarti.Awal anime ini berpusat pada tokoh Gion namun lama kelamaan anime ini bergeser dan lebih menceritakan tentang team rugby mereka secara keseluruhan.

Pendekatan semacam ini sebenarnya pernah dilakukan oleh anime seperti Ace of Diamond,namun sejujurnya gue sendiri tidak terlalu suka dengan pendekatan semacam ini karena terkesan terlalu bertele tele.

Story Development (6)

Well,seperti yang gue ceritakan sebelumnya,bahwa anime ini menggunakan pendekatan yang bertele tele dengan progress dan tempo yang menurut gue terlalu lambat.Anime ini lebih cocok disebut drama tentang rugby alih alih anime tentang rugby.
 
Awas gerombolan Banteng lewaaat :P
Kenapa gue bilang drama?mungkin hal ini karena anime ini terlalu terfokus menceritakan background story tentang team rugby SMA Kanagawa alih alih bercerita tentang pertandingan rugby itu sendiri.Memang harus gue akui bahwa team rugby SMA Kanagawa itu lemah banget namun please jangan terlalu fokus disitu.

Hal yang cukup mengganggu gue selama menonton anime ini adalah fokus anime ini sendiri yang kesanya kabur.Jika kita melihat anime lain seperti Captain Tsubasa,Haikyuu,Ace of Diamond,Shoot,Area no Kishi,dll kita akan mendapati bahwa selalu ada tokoh utama yang menjadi pusat ceritanya.

Hal ini gak gue dapati dalam anime ini.Jujur,awalnya memang anime ini berkisah tentang Gion dan Iwashimizu namun lama kelamaan fokus utamanya sendiri bergeser menjadi cerita tentang team rugby secara keseluruhan.Hal ini menurut gue membuat anime ini kelihalangan Maskotnya.

Character Development (6)

Sejujurnya anime ini terjebak kesalahan yang sama yang diperbuat oleh Ace of Diamond yaitu mereka berusaha mengenalkan semua orang.Oke,kita harus sadar bahwa tim inti dari sebuah team rugby setidaknya memiliki 15 orang pemain,memperkenalkan 15 orang kepada audience menurut gue bukanlah suatu langkah yang bagus mengingat kemampuan mengingat seseorang itu terbatas.

Entah kenapa gue selalu geli dengan rambut Captain Sekizan...
Kalo kita belajar dari anime olahraga lain yang legendaris seperti Captain Tsubasa dan Shoot kita akan menyadari bahwa dari 11 orang dalam team mereka mungkin hanya akan memperkenalkan 2 atau 3 orang saja.Mencoba memperkenalkan lebih dari 5 tokoh dalam satu anime hanya akan membuat cerita ini memiliki karakter yang dangkal.

Oke,awalnya kita disuguhi penampilan Gion..seorang remaja yang keras kepala dan tidak mau mengalah.Kemudian hal ini dikontraskan dengan Iwashimizu si jangkung yang lembek dan penakut.Sampai pada tahap ini semuanya terlihat baik baik saja namun ketika anime ini mulai mengenalkan tokoh tokoh lain seperti Ebumi,Mitsuo dll ceritanya sendiri menjadi tidak fokus.

Animation (8)

Kualitas animasi dari anime ini tidak perlu diragukan lagi,hal ini mengingat memang studio anime yang menggarapnya adalah studio sekelas Madhouse dan TMS Entertaiment.Hal ini membuat kualitas animasinya berada diatas rata-rata.

Meskipun demikian,gue sendiri kurang cocok dengan artworknya yang terkesan cenderung mengekpos otot.Well,untuk ukuran anak SMA badan berotot mereka itu terkesan sangat maksa.Mungkin mereka itu lebih cocok disebut tim binaraga dibandingkan dengan tim rugby dengan otot yang model gitu.

Song (7.8)

Oke,jadi anime ini memiliki 2 buah lagu pembuka dan 2 buah lagu penutup.Lagu pembuka pertama dari anime ini adalah “flower” yang dinyanyikan oleh Lenny Code Fiction dan ditutup dengan lagu Zenryoku Shounen yang diproduksi oleh Tamio Okuda.

Sejujurnya,untuk sebuah anime yang bergenre sport kedua lagu pembuka dan penutup tadi terkesan kurang greget dan semangat.Untungnya lagu pembuka kedua mereka yaitu Seija no Koushin mampu untuk mengcover kesalahan itu.Lagu penutup kedua mereka yaitu No Side yang dinyanyikan oleh Alisa Takigawa juga memberikan kesan mellow yang menarik.

Final Score dan Rekomendasi (7.16)

Satu kata untuk anime ini yaitu Hype.kenapa gue bilang Hype,mungkin karena kebanyakan para otaku yang melihat synopsis awal dan studio pembuatnya akan berharap harap cemas dengan kualitas anime ini.Namun sejujurnya setelah menonton anime ini secara keseluruhan,gue harus bilang bahwa kualitas anime ini tidak sesuai ekpektasi gue.

Secara keseluruhan gue harus bilang bahwa anime ini mencoba memberikan anime yang baru dengan menyuguhkan tema rugby,namun demikian cara penceritaan dan kualitas pengembangan karakternya sendiri tidak semenarik yang gue bayangkan.Namun demikian,kalo kalian penasaran atau memang lagi pengen ganti suasana,anime ini tetep layak untuk ditonton.

No comments: